Pernikahan adalah tujuan akhir dari setiap hubungan kencan. Berbagai situasi masalah terkadang membuat kencan tidak berlangsung lama jika kita tidak merespons dengan benar. Lalu bagaimana Anda membuat hubungan yang langgeng dengan pasangan? Apakah Anda bosan berkencan yang selalu mengarah pada kata ‘putus’? Jangan bermain lagi, sekarang saatnya untuk memasuki hubungan kencan yang lebih serius. Jika Anda ingin berkencan dengan serius, Anda harus menjalani hubungan yang sehat sehingga hubungan Anda dengan pasangan Anda bisa bertahan lama bahkan ke tahap berikutnya. Untuk itu, kami akan membagikan tips berkencan sehat sehingga hubungan pernikahan bisa berakhir dan tentu saja ini harus dilakukan tidak hanya oleh Anda, tetapi juga pasangan Anda. Simak ya!
Cara Menjalin Hubungan Dengan Pasangan Yang Awet
Kepercayaan
Langkah pertama yang harus diambil untuk menjalani pacaran yang sehat adalah dengan menempatkan kepercayaan terlebih dahulu. Ini memang terlihat mudah tetapi sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan. Berikan kepercayaan diri pada pasangan Anda, kurangi perasaan curiga yang tidak mendasar sehingga Anda dan pasangan bisa berdua memiliki hubungan yang nyaman.
Selesaikan masalah
Seolah melarikan diri dari tanggung jawab, kebanyakan pasangan tidak menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka untuk menghindari konflik. Bahkan, ini sebenarnya dapat menyebabkan masalah yang lebih besar di masa depan karena sesuatu yang mungkin masih diblokir dibiarkan berlarut-larut sehingga membuatnya semakin menumpuk. Jadi, lebih baik mendiskusikan masalah Anda dengan pasangan dengan cara yang baik.
Tidak ada yang mendominasi
Kencan yang sehat harus menempatkan kedua belah pihak dalam posisi seimbang. Jika ada partai yang lebih dominan, biasanya dia akan lebih mengendalikan, mengendalikan, dan mendominasi pasangannya. Contohnya seperti membatasi hubungan dan kegiatan pasangan. Hindari hal-hal seperti ini, karena kekasih adalah dua orang yang berbeda yang tentunya akan memiliki pendapat sendiri dan pendapat tersebut harus dihormati oleh satu sama lain.
Kenali lebih dekat
Tentu saja Anda sudah mengenal pasangan Anda. Namun, apakah Anda yakin bahwa Anda sudah ‘benar-benar mengenalnya’? Anda harus benar-benar mengetahui karakternya, kebiasaannya, dan apa yang dia sukai dan tidak sukai. Dengan mengenalnya lebih dekat, Anda akan dapat menentukan arah hubungan Anda, apakah akan menikah atau tidak.
Akrab dengan keluarganya
Jika Anda ingin hubungan Anda berlanjut ke pernikahan, itu berarti Anda siap menjadi anggota keluarga baru pasangan Anda. Sebagai calon anggota keluarga baru, Anda harus tahu dan bahkan membiasakan diri dengan keluarganya. Tidak hanya keluarga inti seperti ayah, ibu dan saudara kandung, tetapi juga dengan keluarga besar.
Saling memaafkan
Ketika kita berpacaran, tentunya kita melakukan banyak kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Kiat untuk kencan kelima yang abadi, jangan ragu untuk meminta maaf dan juga saling memaafkan. Ketahuilah bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak bisa bebas dari kesalahan. Jadi, ketika kita hidup bersama, akan mudah bagi kita untuk menghadapi masalah dan menemukan solusi bersama.
Selalu Luangkan Waktu untuk Bersama
Aktivitas padat terkadang membuat pacaran longgar sehingga bisa mengakibatkan pacaran tidak langgeng. Tip kencan abadi berikutnya adalah untuk selalu meluangkan waktu untuk bersama bahkan dalam kondisi tersibuk. Dengan menghabiskan waktu bersama, Anda dapat membuat hubungan yang langgeng dan berpotensi mencapai tahap yang lebih serius.
Saling terbuka
Agar dapat berkencan terakhir, Anda tidak harus meliput apa pun dari pasangan Anda. Kiat untuk kencan abadi ketujuh adalah mengetahui bahwa pasangan Anda adalah teman terbaik Anda yang akan selalu mendengar cerita Anda dan membantu Anda. Berbicaralah jika ada masalah dan jangan tutupi.
Jangan posesif
Ketika kita berpacaran, kita sering merasa bahwa pasangan kita adalah milik kita sendiri. Inilah yang membuat kencan tidak langgeng. Kiat berkencan yang bertahan lama, hormati bahwa setiap orang memiliki aktivitas atau lingkungan tertentu. Ketahuilah bahwa mengekang itu tidak baik. Tidak diragukan lagi jika ini dilakukan akan membawa kencan ke tahap lebih lanjut.
Hindari Drama
Salah satu syarat untuk berkencan agar bisa naik ke pernikahan adalah kedewasaan. Tips untuk pacaran yang langgeng selanjutnya, Jangan sengaja memunculkan konflik yang tidak penting. Jangan berpura-pura marah untuk mendapat respons tertentu dari pasangan Anda. Dengan begitu hubungan itu akan berlangsung hingga tingkat pernikahan.
Kurangi aktivitas di media sosial
Beberapa ahli percaya bahwa mengurangi aktivitas di internet dan media sosial dapat membuat hubungan romantis menjadi jauh lebih romantis. Bahkan, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Academy of Management’s Best Paper Proceedings, menyebutkan penggunaan teknologi secara konstan dapat mengganggu kesehatan mental pasangan. Penelitian itu dibuktikan dengan fenomena phubbing (gagak telepon) yang dapat merusak momen kebersamaan antar pasangan. Bagi Anda yang belum terbiasa, phubbing adalah istilah yang mengacu pada tindakan acuh tak acuh seseorang dalam suatu lingkungan karena lebih fokus pada ponsel, daripada berinteraksi dengan orang lain. Istilah ini diperkenalkan oleh agen periklanan AS, McCann, dan pada tahun 2017 sebuah studi yang disebut phubbing menyebabkan depresi pada pasangan menikah.
Bijaksana saat memamerkan keintiman di media sosial
Akhir-akhir ini, media sosial telah menjadi ajang keintiman bagi beberapa pasangan. Semua dilakukan untuk memenangkan gelar ‘tujuan pasangan’ yang semua orang impikan. Sayangnya, kebiasaan memamerkan hubungan di media sosial dapat berdampak negatif pada pasangan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychology of Popular Media mengatakan, menunjukkan keintiman yang berlebihan di media sosial dikaitkan dengan tingkat kepuasan hubungan yang lebih rendah. Sementara penelitian lain menemukan fakta yang bertentangan. Alih-alih membuat hubungan lebih renggang, mengunggah konten roman di media sosial sebenarnya dapat meningkatkan perasaan kedekatan dengan pasangan, menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 2013.
Mungkin kedua teori ini bisa benar, tergantung pada seberapa banyak kita berbagi dalam ‘memamerkan’ keintiman dengan pasangan kepada orang-orang. Jadi, kunci dari semua ini adalah bijaksana dalam mengunggah potret keintiman dengan pasangan. “Anda harus hati-hati memilah konten apa yang pantas untuk diunggah ke media sosial. Jangan mempermalukan pasangan Anda,” kata Robert Weiss, seorang psikoterapis California.
Buat aturan tegas
Di era digital saat ini, mengirim obrolan dengan pasangan adalah elemen penting dalam suatu hubungan. Kebiasaan mengirim pesan diyakini menjaga komunikasi berjalan lancar. Beberapa pasangan biasanya suka mengirim pesan secara teratur, sementara pasangan lain mengirim pesan dengan intensitas yang jarang. Menurut Robert Weiss keduanya baik-baik saja asalkan pasangan menetapkan aturan ini di awal hubungan.
Waspadai “kecurangan mikro” di media sosial
Kecurangan mikro adalah fenomena yang paling ditakuti bagi pasangan di era digital. Konsultan dan psikolog dari Australia, Melanie Schilling mendefinisikan kecurangan mikro sebagai serangkaian tindakan (yang sebenarnya) kecil, tetapi cukup untuk menunjukkan bahwa seseorang fokus, baik secara emosional atau fisik, kepada seseorang di luar hubungannya. Menurut Dr Martin Graff, psikolog University of South Wales, beberapa tindakan sepele di media sosial yang telah dikategorikan sebagai kecurangan mikro; seperti mengirim emoji untuk merayu orang lain selain pasangan Anda, seperti mengunggah foto atau video. Untuk meminimalkan kecurangan mikro, Robert Weiss menyarankan Anda dan pasangan Anda untuk memiliki komunikasi terbuka dan pemahaman yang baik tentang media sosial.